Dugaan Ketidak transparanan Anggaran Puskesmas Gisting Tahun 2023-2024


Gisting, - Dugaan ketidaktransparanan pengelolaan anggaran di Puskesmas Gisting terus menjadi perhatian publik. Beberapa pos anggaran, termasuk anggaran operasional pelayanan, belanja barang dan jasa BLUD, pelayanan penyakit menular dan tidak menular, pengelolaan kesehatan balita, kesehatan ibu hamil, serta pelayanan dan penunjang pelayanan BLUD, menjadi sorotan. Kamis (15 Agustus 2024).

Menanggapi hal ini, Kepala UPT Puskesmas Gisting, Fran, memberikan tanggapan setelah sebelumnya sempat tidak merespon. “Semua itu sudah ada petunjuk kegiatannya masing-masing. Setiap bulan ada pelaporannya kok ke Dinas Kesehatan dan instansi terkait,” ungkap Fran pada hari ini.

Fran menjelaskan lebih lanjut bahwa anggaran untuk pelayanan ibu dan balita sebagian besar dialokasikan untuk biaya transportasi petugas, kegiatan posyandu, kelas ibu hamil, ibu menyusui, dan lainnya. Sementara itu, anggaran untuk penanggulangan penyakit menular seperti demam berdarah dengue (DBD), fogging, PSN, serta TB paru menjadi fokus utama.

“Belanja barang sebagian besar untuk obat-obatan, terutama untuk penyakit menular, dengan kegiatan utama pada penanggulangan penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Untuk obat-obatan, pengadaannya melalui e-katalog,” tambah Fran.

Namun, dari penjelasan tersebut, tidak ada kejelasan mengenai anggaran tahun berapa yang dimaksud. Hal ini menimbulkan keraguan dan pertanyaan lebih lanjut mengenai transparansi penggunaan anggaran tahun 2023 hingga tahun 2024 di Puskesmas Gisting.

Yang menarik, Fran secara pribadi sempat meminta agar informasi ini tidak dipublikasikan. Permintaan tersebut justru menimbulkan tanda tanya lebih lanjut mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam pengelolaan anggaran di Puskesmas Gisting. 

Kasus ini akan terus dipantau untuk memastikan bahwa penggunaan anggaran di Puskesmas Gisting sesuai dengan prosedur dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

(Romli )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibu RS (55) Warga Dusun Way Manak Pekon Taman Sari , Korban Video Call Seks, Seperti Kena Hipnotis .

. Abi Fadilah Kelas 11 Tidak Terima Rambutnya Dicoak oleh Guru SMA Negeri 1 Talangpadang, Kabupaten Tanggamus

Penyerahan Bantuan Tali Asih dari Bunda Dewi Handajani kepada Pak Kemo, Warga Pekon Ngarip, Korban Kebakaran