Dugaan Korupsi Bersama oleh K3S dan Kepala Sekolah se-Kecamatan Gunung Alip Terkait Penggalangan Dana Perkemahan dan Kegiatan 17 Agustus

-

Tanggamus,  – Sebuah dugaan korupsi melibatkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan seluruh kepala sekolah di Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus, mencuat ke permukaan setelah adanya laporan terkait pengumpulan dana untuk kegiatan perkemahan dan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Selasa (13 Agustus 2024).

Menurut sumber dari K3S SD Gunung Alip, panitia perkemahan membutuhkan dana sebesar Rp7 juta. Dana tersebut dihimpun dengan mekanisme pembagian berdasarkan jumlah siswa di setiap sekolah. Sekolah dengan jumlah siswa yang lebih besar dikenakan kontribusi yang lebih besar, sementara sekolah dengan jumlah siswa yang sedikit dikenakan kontribusi yang lebih kecil.

Namun, terdapat kejanggalan dalam penggalangan dana ini. Sumber menyatakan bahwa untuk kegiatan 17 Agustus, dana dihimpun hanya dari guru-guru PNS. Sementara itu, anggaran untuk kegiatan perkemahan juga dinilai tidak cukup, sehingga menimbulkan tanda tanya mengenai sumber dana dan alokasi yang sebenarnya.

Kecurigaan pun muncul bahwa dana yang dihimpun ini berpotensi disalahgunakan oleh K3S dan para kepala sekolah. Dugaan ini diperkuat oleh laporan adanya ketidaktransparanan dalam pengelolaan dana, serta ketidakjelasan mengenai tujuan dan alokasi yang sesuai.

Saat ini, masyarakat menuntut adanya investigasi menyeluruh terhadap dugaan praktik korupsi yang melibatkan K3S dan kepala sekolah di Kecamatan Gunung Alip. Jika terbukti, tindakan hukum tegas perlu diambil untuk memastikan dana yang dihimpun dari masyarakat dan para guru digunakan sesuai peruntukan.

Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terbaru seiring dengan jalannya proses penyelidikan.

(Romli)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibu RS (55) Warga Dusun Way Manak Pekon Taman Sari , Korban Video Call Seks, Seperti Kena Hipnotis .

-
Gambar
Tanggamus - Ibu (55)  warga Dusun Manak pekon Taman Sari Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, mengakui kalau dalam video mesum yang beredar luas di tengah masyarakat benar dirinya . Pengakuan itu ia sampaikan  saat dimintai klarifikasi oleh kepala pekon Taman Sari. Senin (08 Juli 2024). Ibu  (55) yang diketahui berinisial RS itu turut menyampaikan kronologis kejadian, berawal dari via Facebook pada beberapa bulan yang lalu , perkenalan kemudian berlanjut saling chat melalui inbok FB hingga bertukar nomor WhatsApp.  "Saya kenal dengan oknum tersebut hanya melalui akun facebook, terus berlanjut ke WhatsApp. Dan pada saat video call" Kata RS Hubungan pun berlanjut dengan saling chat hingga berakhir Video Call Seks (VSC). Saat video call, sang pria meminta RS melakukan hal - hal aneh seperti membuka baju dan hal lain yang tidak senonoh. Ia mengaku saat VCS dalam keadaan tidak sadar seperti kena hipnotis.  "Saya seperti terhipnotis apa yang dia katakan saya turut
Baca selengkapnya

. Abi Fadilah Kelas 11 Tidak Terima Rambutnya Dicoak oleh Guru SMA Negeri 1 Talangpadang, Kabupaten Tanggamus

-
Gambar
Talangpadang, - M. Abi Fadilah, seorang siswa kelas 11 di SMA Negeri 1 Talangpadang, Kabupaten Tanggamus, tidak terima atas perlakuan diskriminatif yang dilakukan oleh seorang guru bernama Roni. Fadilah mengaku bahwa rambutnya dicoak oleh oknum guru tersebut, meskipun telah dicukur sesuai dengan peraturan sekolah. Senin (29 Juli 2024). Perbuatan Roni mencukur rambut Fadilah dinilai telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak. Tindakan tersebut dianggap sebagai diskriminasi dan penganiayaan terhadap anak, yang berpotensi mengakibatkan sang guru terancam hukuman penjara hingga 5 tahun. Roni dituding melanggar Pasal 77 huruf a UU Perlindungan Anak yang berbunyi: "Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan diskriminasi terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami kerugian, baik materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi sosialnya dipidana dengan penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100 juta." Selain itu, Roni juga berpotens
Baca selengkapnya

Penyerahan Bantuan Tali Asih dari Bunda Dewi Handajani kepada Pak Kemo, Warga Pekon Ngarip, Korban Kebakaran

-
Gambar
Tanggamus, – Sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang terkena musibah, Bunda Dewi Handajani memberikan bantuan tali asih kepada Pak Kemo, warga Pekon Ngarip, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus, yang menjadi korban kebakaran. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ustad Irawan, yang mewakili Bunda Dewi Handajani, dan didampingi oleh Isral, Ketua LSM Seroja DPC Tanggamus. Rabu (11 September 2024). Penyerahan bantuan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban Pak Kemo dan keluarganya setelah musibah kebakaran yang menimpa rumah mereka. Ustad Irawan menyampaikan rasa simpati dan harapan agar Pak Kemo dan keluarga dapat segera bangkit dari cobaan ini. Isral, selaku Ketua LSM Seroja, juga turut menyampaikan bahwa pihaknya selalu siap untuk berkolaborasi dalam kegiatan sosial, terutama dalam memberikan dukungan kepada warga yang membutuhkan. Pak Kemo, yang menerima bantuan tersebut, menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Bunda Dewi Handajani d
Baca selengkapnya